15++ Pakaian Budpekerti Jawa Tengah – Corak Budaya Penuh Makna


Pakaian Adat Jawa Tengah – Jawa Tengah yang wilayahnya berada di tengah Pulau Jawa seringkali dijuluki sebagai jantung budaya Jawa. Walaupun ialah provinsi yang terpisah, tetapi Daerah spesial Yogyakarta juga acap kali dimasukkan ke dalam kawasan Jawa Tengah, terutama duduk perkara kultural budaya.





Mayoritas penduduk provinsi ini berasal dari Suku Jawa. Selain itu, suku lain yang berdomisili di daerah ini antara lain adalah Sunda, Batak, Madura, Melayu, Minangkabau, Dayak, Bugis, dan lain-lain. Kaum pendatang yang berpengaruh cukup besar di Jawa Tengah ialah Tionghoa. Umumnya mereka bertempat tinggal di kawasan perkotaan dan berprofesi selaku pedagang.






Menjaga Warisan Budaya di Jawa Tengah





Hingga kini, Jawa Tengah menjadi salah satu provinsi di Indonesia yang diketahui tetap mempertahankan tradisi dan budaya peninggalan nenek moyang mereka. Di tengah arus modernisasi yang begitu pesat, tradisi Jawa tetap dipertahankan dan berjalan beriringan dengan teknologi terbaru.





Contoh paling gampang yang mampu kita lihat yakni penggunaan kain batik di seluruh nusantara. Meskipun banyak provinsi lain yang memiliki jenis kain batik sendiri, namun tak dapat disangkal bahwa kain batik corak Jawa yang diketahui luas yaitu batik khas Jawa Tengah.





Selain itu, warisan leluhur yang tetap dilestarikan juga mampu dilihat dari tetap berdirinya Kasunanan Surakarta di Solo dan Kesultanan Yogyakarta di D.I Yogyakarta.





Contoh lain dari warisan budaya yang terus dilestarikan adalah kesenian., baik seni tari, pertunjukan, seni musik, kerajinan tangan, dan lain-lain. Bahasa Jawa juga masih dipakai dalam tutur komunikasi sehari-hari. Selain itu, busana akhlak Jawa Tengah juga masih bisa sungguh mudah didapatkan, baik dalam keseharian maupun perayaan atau upacara adat tertentu.





Pakaian Adat Jawa Tengah





Etnis Jawa ialah etnis terbesar di tanah air. Suku Jawa mempunyai imbas sungguh besar dalam kebudayaan bangsa. Di kala kemudian, Jawa Tengah merupakan kawasan pusat dimana kerajaan-kerajaan mengalami periode kejayaan dan wilayah kekuasaan yang luas. Oleh sebab itu, banyak tradisi Jawa Tengah diketahui luas di nusantara, termasuk baju etika Jawa Tengah.





Bahkan berbagai macam busana adat asal Jawa Tengah ini pun menjadi menjadi ilham bagi suku yang lain. Seringkali pakaian tradisional Jawa Tengah juga dijadikan ikon busana budpekerti Indonesia secara keseluruhan di dunia internasional.





1. Batik Jawa Tengah





Pakaian adab Jawa Tengah tidak dapat dilepaskan dari penggunaan kain batik dengan banyak sekali motif sesuai daerah asalnya. Batik ialah ikon kultur budaya Jawa.





batik jawa




Batik telah dibentuk dan dikenakan sejak ratusan tahun yang lalu. Berdasarkan catatan sejarah, perdagangan batik pertama kali di Solo dilaksanakan pada tahun 1568. Kemudian kota-kota yang lain pun mulai mengikuti pada abad-kala berikutnya.





Batik Jawa Tengah mempunyai corak yang sangat bermacam-macam. Masing-masing motif memiliki filosofi tersendiri, antara lain:






  • Batik Truntum adalah jenis batik yang berasal dari Yogyakarta. Motif batik ini hanya dipakai saat program pernikahan. Maknanya yaitu menuntun, dengan cita-cita orangtua akan menuntun calon pengantin menuju kehidupan ijab kabul. Batik Truntum menggunakan zat pewarna soga alam.




  • Batik Sido Wirasat ialah jenis batik yang juga dikenakan pada acara pernikahan, namun digunakan oleh orangtua pengantin. Maknanya adalah supaya orangtua mampu memberikan anjuran yang berguna bagi anak dan menantu mereka untuk kehidupan pernikahan yang bagus.




  • Batik Cakar Ayam yaitu batik yang dikenakan orangtua dikala acara Mitoni, Tarub, dan Siraman. Motif Cakar Ayam melambangkan supaya sesudah berumahtangga, si anak dapat mencari nafkah sendiri dan hidup berdikari dengan baik, begitu pula dengan keturunan mereka nantinya.




  • Batik Grageh Wuluh, motif ini mampu dikenakan kapan pun untuk kegiatan sehari-hari. Makna di balik motif batik ini ialah biar si pemakai senantiasa memiliki tujuan dan harapan dalam hidupnya, sehingga selalu semangat menjalani hari.




  • Batik Kawung Picis, motif ini cuma mampu dikenakan oleh golongan kerajaan. Makna di balik motifnya yaitu semoga manusia selalu mengenang asal-usulnya. Kawung Picis juga melambangkan empat mata angin. Selain itu, dapat juga bermakna hati nurani sebagai pengendali nafsu insan.




  • Batik Kawung yakni motif batik yang berasal dari Yogyakarta. Motif ini hanya bisa dikenakan oleh raja dan keluarganya. Motif Kawung melambangkan kemegahan dan keperkasaan.




  • Batik Parang Kusumo yaitu batik yang cuma mampu dikenakan oleh kelompok aristokrat, baik laki-laki maupun wanita. Dengan mengenakan motif Parang Kusumo, diperlukan si pemakai akan mendapat kedudukan, keluhuran, serta dijauhkan dari bahaya.





Selain motif-motif di atas, masih banyak motif batik Jawa Tengah lainnya. Sebab masing-masing daerah memiliki corak dan pola batik tersendiri.





Meski dalam penerapannya kini penduduk sering kali mengesampingkan filosofi dibalik coraknya. Namun setidaknya batik masih dipertahankan dan menjadi kebanggan penduduk Indonesia pada umumnya.





2. Jawi Jangkep





Jawi Jingkep yaitu pakaian etika resmi yang dikenakan laki-laki Jawa Tengah. Pakaian ini terdiri dari atasan berbentukbaju Beskap yang lazimnya dilengkapi dengan motif bunga. Bawahannya yakni kain jarik yang cara penggunaannya dengan dililitkan di pinggang.





pakaian jawi jingkep




Pria Jawa Tengah juga menambahkan aksesoris berupa blangkon untuk penutup kepala, senjata tradisional berupa keris yang diselipkan di bagian belakang, alas kaki berupa selop, dan juga bunga melati yang dirangkai dan dikenakan di bagian leher. Pakaian ini umumnya dikenakan saat program akad nikah.





3. Kebaya Jawa Tengah





Kebaya bahu-membahu tidak hanya dikenakan di Jawa Tengah. Hampir seluruh busana tradisional di Pulau Jawa juga mengenal busana wanita yang satu ini. Mulai dari Suku Betawi, Sunda, dan juga Jawa Timur semuanya mempunyai jenis kebaya sendiri, tetapi detil yang dimiliki tiap-tiap daerah berbeda-beda.





kebaya jawa tengah




Di Jawa Tengah, kebaya yang dikenakan untuk upacara ijab kabul pada umumnya yang dibuat dari kain beludru. Namun ada juga yang lebih menentukan kain sutra brokat. Sementara untuk dikenakan sehari-hari, perempuan Jawa Tengah lebih memilih kain katun atau nilon.





Untuk mengenakan kebaya, perempuan Jawa Tengah juga mengenakan kelengkapan yang lain, yaitu kemben untuk menutup bagian dada, tapih pinjung, dan stagen untuk mengencangkan bagian pinggang dan perut. Sementara untuk bab bawahnya, perempuan Jawa Tengah juga mengenakan kain jarik panjang.





Pada bab rambut, wanita Jawa Tengah umumnya menata dan membentuknya menjadi konde yang rapi dengan dihiasi bunga melati di bab atas. Tak lupa penggunaan embel-embel untuk menghiaskeseluruhan penampilan. Perhiasannya tersebut mampu berupa kalung, subang, cincin, dan gelang. Wanita Jawa Tengah juga suka membawa kipas.





4. Kanigaran





Pakaian Kanigaran di masa kemudian cuma bisa dikenakan oleh para raja. Namun saat ini, pakaian Kanigaran dikenakan untuk upacara pernikahan. Ciri khas busana Kanigaran yang dikenakan pria ialah penggunaan singkok yang memanjang ke atas. Atasannya terbuat dari kain beludru berwarna gelap dengan imbas mengkilap, sehingga terlihat mewah .









Untuk bab bawahnya, dikenakan Dodotan atau Kampuh. Dodotan berlainan dari kain jarik biasa. Dodotan lebih berwana dan cara memakainya tidak cuma dililitkan di bab pinggang, namun juga disampirkan di tangan. Selanjutnya bagian belakang atau ekor kain disisakan, lalu disampirkan di lengan.





5. Surjan





Pakaian budpekerti pria Jawa Tengah ini hanya dikenakan oleh anggota kerajaan di masa kemudian, baik kaum aristokrat maupun abdi dalam. Modelnya nyaris sama dengan Beskap, namun Surjan memiliki varian warna yang lebih semarak.





surjan




Surjan juga dibuat dengan beberapa motif, mirip Lurik atau kembang-kembang. Bahan untuk menciptakan Surjan umumnya lebih tipis dibanding baju kanigaran.





6. Basahan





baju adat basahan jawa




Basahan ialah busana tradisional pengantin perempuan Jawa Tengah. Baju adat ini yakni warisan budaya Mataram. Mirip seperti baju Kanigaran, Basahan juga merujuk pada dandanan khusus keluarga kerajaan Kasultanan Ngayogyakarta.





7. Beskap





Beskap ialah jenis baju budpekerti Jawa Tengah untuk laki-laki. Beskap merupakan bab dari Jawi Jingkep. Namun seiring kemajuan, beskap dan jawi jingkep diigunakan secara terpisah.





beskap




Warna beskap sangat bermacam-macam, tetapi khususnya adalah warna polos atau hitam. Desain baju beskap sederhana dengan kerah tanpa lipatan. Keunikan baju tradisional ini adalah ukuran serpihan depan yang miring atau tidak simetris. Tujuan bentuk tersebut adalah selaku antisipasi penggunaan aksesoris senjata tradisional keris.





Selain penggalan baju yang miring, kancing pada beskap juga dibuat dengan acuan menyamping. Umumnya dikala mengenakan beskap maka akan dipadukan dengan jarik bercorak batik khas Jawa Tengah pada bagian bawah.





Ada 4 jenis beskap yang berasal dari Jawa Tengah, antara lain:






  • Beskap Gaya Jogja, adalah merujuk pada beskap pakem Keraton Yogyakarta.




  • Beskap Gaya Solo, yakni merujuk pada pakem Keraton Kasunanan.




  • Beskap Landung, ialah beskap dengan bagian depan lebih panjang.




  • Beskap Gaya Kulon, ialah model beskap tempat Banyumas, Tegal, Purwokerto dan kawasan akrab Jawa Barat.





8. Jarik





Jarik ialah kain dengan motif batik corak khas Jawa Tengah. Bagi masyarakat Jawa Tengah, jatik mempunyai makna sebagai tingkatan hidup.





jarik




Berdasarkan warisan sejarah, dulu jarik dikenakan oleh pria atau perempuan dalam kehidupan keseharian. Akan namun saat ini penggunaan jarik telah mulai menurun dan cuma dikenakan oleh orang tua atau ketika menghadiri acara tertentu.





9. Sinjang / Dodot





Sinjang atau dodot yaitu kain batik panjang yang dikenakan untuk menutup bagian tubuh bawah. Umumnya sinjang atau dodot banyak tidak dikenal alasannya adalah penggunaannya saat ini sungguh jarang.





10. Kemben





kemben




Kemben yakni salah satu kelengkapan pakaian etika Jawa Tengah. Kemben digunakan untuk menutup dada wanita. Baju dalaman ini yang dibuat dari kain yang dililitkan sampai pinggul. Namun dikala ini kemben yang dibuat menjadi bentuk jadi dengan resleting atau kancing di bab belakang.





11. Stagen





Stagen adalah pemanis baju tradisional Jawa Tengah. Stagen merupakan gulungan kain panjang yang dikenakan untuk membalut pinggang. Stagen berfungis untuk menahan jarik biar tidak melorot atau jatuh. Selain itu, juga dikenakan supaya membuat perut tidak buncit.





stagen




Penggunaan stagen dikala ini sukar ditemukan alasannya cuma dikenakan oleh orang-orang tua di kawasan pedesaan.





12. Tapih Pinjung





Kain taping pinjung ialah kain yang dikenakan di pinggang dengan cara melilitkan dari kiri ke kanan mulai dari perut hingga pinggang. Kain ini yang dibuat dari jarik bermotif batik guna menutupi stagen agar tidak nampak dari luar. Tapih pinjung merupakan tambahan busana budpekerti yang sekarang penggunaannya mulai ditinggalkan dan kurang dilestarikan.





13. Blangkon





Blankon adalah epilog kepala yang terbuat dari kain yang dililitkan dan diikat. Umumnya corak kain blangkon yakni batik larik. Penggunaan blankon sama mirip kemben dan stagen, yaitu sebagai pelengkap.





blangkon




Fungsi blankon adalah untuk menutupi rambut. Di masyarakat Jawa, konon memiliki rambut panjang yaitu malu sehingga harus ditutup dengan blankon.





Pada blangkon terdapat tonjolan yang disebut mondolan. Tonjolan inilah yang menjadi ciri khas dari blankon. Selain itu, ada 2 ikatan pada bagian belakang blangkon. Dua ikatan tersebut ialah simbol dua kalimat syahadat yang diikat kuat, maknanya bahwa seseorang harus mempunyai pendirian yang teguh.





14. Kuluk





Kuluk ialah pelengkap pakaian adat dimana penggunaan dan fungsinya mirip blangkon. Kuluk ialah penutup kepala yang cuma dikenakan oleh pria pada acara pernikahan.





kuluk




Dulunya kuluk hanya dikenakan oleh raja, namun pada perkembangannya banyak upacara pernikahan dimana pengantin prian juga menggunakannya.





15. Keris





keris




Keris bukanlah busana adat, melainkan aksesoris pelengkap busana adab Jawa Tengah. Keris yakni senjata tradisional orisinil Jawa Tengah yang dikenakan di bab pinggang belakang.


Comments

Popular posts from this blog

Expert Aviation Accident Lawyer: Protecting Your Rights and Seeking Justice for Air Travel Incidents

Pohon Palem – Taksonomi, Morfologi, 16 Jenis Unik & Cara Merawat

Ikan Belida – Taksonomi, Morfologi, Reproduksi, Jenis & Bahaya Punah