Ikan Belida – Taksonomi, Morfologi, Reproduksi, Jenis & Bahaya Punah


Ikan Belida – Tak cuma di darat, Indonesia juga ialah negara bahari yang kaya akan keragaman hayati di daerah perairan berbentukaneka jenis ikan. Salah satunya yakni belida, ikan unik yang namanya diambil dari nama sungai di Sumatera Selatan.





Selain belida atau belido, penduduk juga menyebutnya selaku ikan lopis. Selain di Sumatra Selatan, ikan belida juga mampu didapatkan di perairan sungai lain di pulau Sumatra, Kalimantan, Jawa dan Semenanjung Malaysia.





Ikan yang menjadi sumber makanan ini kini populasinya mulai berkurang. Hal itu bisa dilihat dari kian jarangnya menu kuliner belida di warung maupun kedai makanan.





Kondisi tersebut mengakibatkan pemerintah Indonesia mengambil kuputusan, dimana pada tahun 1999 dikeluarkanlah Peraturan Pemerintah No. 7 Tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa. Dalam peraturan tersebut, semua jenis ikan dari genus Notopterus masuk dalam kelompok satwa yang dilindungi.






Taksonomi





Ikan lopis atau belida yaitu ikan air tawar dengan penjabaran ilmiah selaku berikut:





KerajaanAnimalia
FilumChordata
KelasActinopterygii
OrdoOsteoglossiformes
FamiliNotopteridae
GenusChitala
SpesiesChitala lopis




Morfologi





Ikan air tawar pemangsa ikan kecil dan krustasea ini dikala akil balig cukup akal dapat berkembang dengan bobot antara 1,5 sampai 7 kg. Secara fisik, ikan belida memiliki ciri khas berpunggung pisau, yakni punggungnya meninggi sehingga bab perut tampak lebar dan pipih.









Selain itu, belido memiliki sirip dubur yang menyambung dengan sirip ekor tepat di belakang sirip perut diikuti sisik-sisik kecil. Kepalanya berada di akrab punggung dan berbentuk cekung dengan rahang memanjang sesuai umur ikan hingga melalui batas bagian belakang mata ketika dewasa.





Pada ikan betina, sirip perut ukurannya relatif pendek dan tidak menutup bab urogenital, serta memiliki alat kelamin berupa bundar. Ketika birahi atau matang gonad, bagian perut akan membengkak dan kelamin memerah.





Sedangkan pada belida jantan, sirip perutnya lebih panjang dan menutup bagian urogenital, alat kelamin berupa tabung, serta ukuran tubuhnya lebih kecil dibandingkan dengan betina. Ikan belida jantan siap pijah memiliki ciri alat kelamin memerah dan mengeluarkan cairan putih atau sperma jikalau ditekan.





Reproduksi





Ikan belida berkembangbiak dengan cara bertelur. Telur umumnya ditaruh di dasar sungai dengan kedalaman 1 meter. Sedangkan untuk belida budidaya atau penangkaran, umumnya menggunakan batang bambu atau papan agar telur dapat menempel.





Belida melakukan pemijahan saat ekspresi dominan penghujan, yakni antara Agustus sampai Maret. Dalam sekali pemijahan, seekor ikan betina dapat menghasilkan 288 telur, bahkan pada beberapa ikan bisa menghasilkan dua kali lipat dari jumlah tersebut.





Persentase keberhasilan pembuahan sekitar 30% hingga 100 %. Sedangkan persentasi penetasan sekitar 72,2% dan kemampuan bertahan hidup larva ialah 64,2%. Larva tersebut akan menetas sekitar 72 sampai 120 jam atau 3 sampai 5 hari pada suhu air 29° atau 30 °C.





Larva belida bersifat kanibal sehingga membutuhkan pertolongan. Anakan belida usia 3 hari sudah mulai mampu memakan udang artemia. Kemudian ikan berusia satu bulan sudah dapat dideder di akuarium, dan satu bulan selanjutnya siap dideder di bak. Sedangkan ikan yang ukurannya sudah meraih 15 cm sudah siap untuk pembesaran.





Belida yakni ikan yang cenderung aktif pada malam hari dan mulai berburu mangsa pada sore hari. Ikan ini menggemari area sungai yang gelap, seperti dibawah bebatuan, semak atau pepohonan.





Keunikan Ikan Belida





Selain dijadikan sebagai ikan konsumsi, belida juga mampu menjadi ikan hias peliharaan di aquarium. Berikut ini adalah keunikan belida, antara lain:





harga ikan belida




1. Ikan Hias Belida





Belida tergolong ika dalam genus Notopterus atau ikan dengan bab punggung menyerupai pisau pipih dan tajam. Belida ialah ikan air tawar dengan Ppunggungnya mirip pisau yang meninggi, sementara bab perutnya tampak pipih dan melebar.





Ciri khas yang lain yang membuat ikan ini unik yaitu sirip ekor yang menyambung dengan sirip dubur. Rahang ikan belida juga tumbuh memanjang seiring dengan pertambahan umurnya. Bahkan rahangnya bisa melalui bab belakang mata pada ikan yang telah dewasa. Oleh alasannya bentuknya yang unik ini, maka tak jarang belida juga dijadikan ikan hias dan dipelihara di akuarium.





2. Ikan Pemangsa





Ikan belida termasuk kalangan ikan karnivora yang memangsa ikan lain yang ukurannya lebih kecil. Selain itu, belida juga bertahan hidup dengan memangsa ulat kecil, serangga, bahkan kodok. Sedangkan belida yang dipelihara di penangkaran, makanan yang diberikan lazimnya yaitu ikan mas, ikan cere, dan udang segar yang sudah diiris-potong.





3. Belida Untuk Konsumsi





Palembang adalah salah satu kota di Indonesia yang populer dengan masakan khas berbahan ikan, termasuk belida yang dipakai untuk pempek. Meski ketika ini materi utama pempek yang lebih diketahui yakni ikan tenggiri, namun bekerjsama materi utama aslinya yaitu belida.





Selain untuk pempek, belida juga dipakai selaku materi dasar kerupuk ikan khas Palembang yang diketahui dengan nama kerupuk kemplang dengan harga jual tinggi.





4. Belida Termasuk Spesies Dilindungi





Sebagai upaya untuk melindungi dan melestarikan populasi ikan belida, adanya Peraturan Pemerintah No. 7 Tahun 1999 makin diperkuat dengan dikeluarkannya Permen LHK No. 20 Tahun 2018.





Pada peraturan tersebut dinyatakan bahwa semua jenis belida tergolong selaku satwa yang dilindungi. Semua jenis yang dimaksud antara lain belida jawa, belida borneo, belida lopis, dan belida sumatera.





Jenis Ikan Belida





Ikan yang sekarang mulai banyak ditangkarkan atau dibudidayakan ini berisikan berbagai jenis, antara lain:





1. Belida Bangkok





Jenis belida bangkok mempunyai ciri khas bintik hitam di tubuhnya. Bintik hitam ini unik alasannya adalah ukurannya cukup besar dan cuma sedikit, adalah antara 5 sampai 6 titik. Bintik hitam tersebut dikelilingi warna putih dan umumnya terlihat seperti berbaris. Keunikan ini membuatnya belida bangkok sebagai opsi ikan hias.





2. Belida Royal





Ikan belida royal cukup sulit ditemukan jikalau dibandingkan dengan belida bangkok. Bentuk tubuhnya secara lazim sama dengan jenis belida lainnya, tetapi ikan ini mempunyai motif bintik-bintik pada tubuh bagian tengah hingga bawah, sedangkan bab kepala dan punggungnya polos.





Bintik-bintik hitam tersebut berupa bulatan kecil yang bentuknya makin memanjang dan menyerupai kuda zebra pada bab ekornya.





3. Belida Jawa





Ikan belida jawa tubuhnya polos, tidak memiliki bintik atau corak apa pun. Dibandingkan dengan jenis belida lainnya, belida jawa warna tubuhnya cenderung lebih gelap, ahkan ada yang berwarna hitam. Saat ini keberadaan ikan jenis ini kian langka dan sukar ditemukan.





4. Belida Albino





Sesuai namanya, belida albino merupakan ikan belida yang mengalami kelainan genetik. Belida albino tubuhnya berwarna putih dan matanya merah. Dagingnya yang merah muda tampak cukup terang. Sementara itu, ada juga belida platinum yang berciri hampir sama, bedanya ialah warna mata belida platinum berwarna hitam.





5. Belida Afrika





Jenis belida ini masih jarang dan sulit ditemukan. Bentuknya agak berlawanan dengan ikan belida yang lain. Satu hal yang menjadi ciri khasnya ialah corak di tubuhnya yang berwarna hitam dan kuning. Motifnya yang unik menciptakan belida afrika sungguh menarik dan cocok dijadikan ikan hias.





Ancaman Kepunahan





Entah disadari maupun tidak, populasi belida saat ini kian menurun. Faktor terutama adalah sebab nilai ekonomi ikan ini sehingga banyak diburu. Selain itu, bentuk uniknya yang pipih sangat menarik minat pengumpul ikan hias.





Data statistik Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Provinsi Riau pada tahun 2005 menyatakan bahwa populasi belida di sungai Kampar mengalami penurunan. Penyebab utama penurunan populasi tersebut ialah sebab penangkap secara berlebihan. Hal lain yang turut bertanggung jawab ialah kondisi ekologis habitat sehingga mengancam kelestarian belida.





Oleh alasannya itu, perlu diambil sikap biar jumlah ikan belida tetap lestari. Salah satunya melalui pertolongan budidaya serta aturan perihal pelarangan eksploitasi belida melalui SK Mentan No. 716/kpts/Um/10/80.





Pada aturan tersebut dijelaskan bahwa seluruh spesies dari famili Notopteridae, termasuk Belida Borneo, Sumatera, Lopis dan Belida Jawa dilindungi dan dilarang dijualbelikan tanpa izin.





Kita pun juga dapat berperan untuk mengupayakan kelestarian belida dengan cara selaku berikut:






  • Menjaga Kebersihan Sungai – Pencemaran lingkungan khususnya air balasan kegiatan industri, peternakan, pertanian dan perkebunan menyebabkan habitat belida kian terdegradasi. Oleh sebab itu, kebersihan sungai harus dijaga selaku habitat utama ikan ini.




  • Pemijahan – Langkah ini mampu dilaksanakan oleh masyarakat dengan membudidayakan belida secara legal dan resmi.




  • Hentikan Eksploitasi Berlebihan – Ikan yang menjadi ikon kota Palembang ini memang mempunyai nilai ekonomi tinggi. Namun hal tersebut bukan menjadi alasan bagi insan untuk mengeksploitasinya secara berlebihan, alasannya kelestarian belida lebih penting dari nilai bahan.


Comments

Popular posts from this blog

Expert Aviation Accident Lawyer: Protecting Your Rights and Seeking Justice for Air Travel Incidents

Pohon Palem – Taksonomi, Morfologi, 16 Jenis Unik & Cara Merawat