Rumah Budpekerti Jawa – Mulai Dari Joglo, Kasepuhan, Kebaya Hingga Badui


Rumah Adat Jawa – Pulau Jawa ialah pulau terpadat di Indonesia. Jawa ialah sentra ekonomi dan pusat pemerintahan Indonesia. Bahkan semenjak beratus-ratus tahun yang kemudian, Pulau Jawa ialah kawasan salah satu kerajaan paling kuat di nusantara, yaitu kerajaan Majapahit. Di periode pemerintahan kolonial Belanda pun Pulau Jawa dijadikan pusat pemerintahan, tepatnya di Batavia.





Tanah Jawa kaya akan budaya. Unsur kebudayaan yang di Jawa terbagi menjadi 3 kawasan utama, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Ketiga daerah ini mempunyai keragaman budaya yang berlainan dengan ciri khas masing-masing. Salah satunya mampu dilihat dari arsitektur rumah budpekerti Jawa. Rumah tradisional ialah warisan budaya yang terus dilestarikan sampai saat ini.






Rumah Adat Jawa





Meskipun berada di satu pulau yang sama, daerah Jawa yang terpisah-pisah menyebabkan tradisi masing-masing daerah mempunyai ciri khas tersendiri, begitu juga dengan rumah adatnya.





Berikut ini beberapa rumah budbahasa yang ada di Pulau Jawa, antara lain:





1. Rumah Adat Joglo





Rumah Joglo acap kali menjadi ikon rumah akhlak Jawa. Sebab rumah Joglo merupakan rumah budpekerti yang berasal dari 3 provinsi, ialah Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Daerah spesial Yogyakarta. Meskipun menjadi rumah budpekerti di 3 provinsi yang berlawanan, tetapi tidak ada perbedaan signifikan dari ketiga bentuk rumah tersebut.





rumah joglo




Di Jawa Tengah bahwasanya terdapat 4 jenis rumah budpekerti, yakni Panggangpe, bentuk Kampung, Limasan, dan Joglo. Joglo yakni bangunan rumah tradisional yang paling dikenal luas, lalu disusul oleh Limasan.





Di kurun kemudian, rumah Joglo hanya mampu dimiliki oleh raja, pangeran, dan kalangan bangsawan. Oleh alasannya adalah itu, rumah Joglo sekaligus menjadi penentu status sosial di penduduk . Rumah Joglo tidak mungkin dimiliki oleh rakyat biasa sebab membutuhkan biaya yang besar dalam pembangunannya.





Rumah Joglo adalah bangunan berbentuk persegi dengan 4 tiang pokok di bagian tengah yang dinamakan Saka Guru dan yang dibuat dari kayu. Untuk menopang tiang menggunakan blandar bersusun yang dinamakan Tumpang Sari.





Bahan dasar rumah Joglo adalah kayu dari banyak sekali macam pohon. Beberapa jenis kayu yang paling umum dipakai yakni kayu jati, sengon, serta kayu glugu. Rumah Joglo yang yang dibuat dari kayu jati memiliki tingkat keawetan paling baik dan mempunyai nilai irit tinggi.





Atap rumah Joglo yang dibuat dari genteng tanah liat. Dahulu kurun juga memakai ijuk, jerami, atau alang-alang pada bab atapnya. Bahan alami tersebut membuat rumah terasa sejuk dan nyaman. Ciri khas rumah Joglo yang mampu pribadi kita identifikasi adalah bentuk atapnya. Paduan 2 bidang atap berbentuk segitiga dan dua bidang trapesium.





2. Rumah Kasepuh





Menuju ke Jawa Barat yang juga merupakan bagian dari tanah Jawa, terdapat rumah akhlak berjulukan rumah Kasepuh. Sejarah rumah Kasepuh pertama kali diresmikan pada tahun 1529 oleh Pangeran Cakrabuana.





keraton kasepuhan




Rumah ini ialah bentuk yang disempurnakan dari rumah budbahasa sebelumnya, adalah Keraton Pakungwati. Rumah Kasepuh ialah peninggalan dari kerajaan Islam di Jawa Barat, utamanya dari Cirebon.





Rumah Kasepuh masih mampu kita temukan sampai dikala ini. Karena di masa lalu, rumah ini cuma dimiliki oleh kaum bangsawan. Sehingga cuma dibuat dari bahan-bahan yang berkualitas tinggi dan tahan lama.





Cobntohnya adalah bangunan rumah di Keraton Kasepuhnan Cirebon, rumah ini terdiri dari beberapa bagian, yaitu:





a. Pintu Gerbang Keraton





Pintu gerbang keraton kadang-kadang disebut Kreteg Pangrawit oleh penduduk sekitar. Nama tersebut berarti jembatan yang menjadi pintu masuk menuju tempat Keraton Kasepuhan.





b. Pancaratna





Setelah melalui puntu gerbang utama dan sebuah jembatan, kawasan pertama yang hendak dijumpai ialah bangunan berjulukan Pancaratna. Letaknya di sebelah kiri. Bangunan ini mempunyai atap yang disangga oleh 4 tiang besar. Luas bangunan Pancaratna adalah sekitar 8 x 8 meter.





c. Pangrawit





Selanjutnya terdapat bangunan Pangrawit yang ukurannya kira-kira sama dengan Pancaratna, yakni sekitar 8 x 8 meter. Lantai di banggunan Pangrawit yang dibuat dari tegel berskala seragam.





d. Halaman Pertama





Setelah melewati bangunan Pancaratna dan Pangrawit, maka kita akan berjumpa dengan Gapura Adi dan Gapura Beteng. Setelah itu, kita akan memasuki halaman pertama keraton.





e. Halaman Kedua





Bagian terakhir dari Keraton Kasepuhan Cirebon ialah halaman kedua. Halaman ini dibatasi oleh tembok yang terbuat dari watu bata. Di sebelah utara terdapat pintu gerbang yang dinamakan Regol Pengada dan Gapura Lonceng.





3. Rumah Kebaya





Rumah kebaya yaitu rumah adat Jawa dari Suku Betawi yang ada di Jakarta. Hingga sekarang rumah Kebaya masih bisa dijumpai dan masih ditinggali, terutama di daerah Setu Babakan yang merupakan kampung budaya Betawi. Beberapa rumah Kebaya dibangun untuk kepentingan syuting film atau sinetron televisi.





rumah kebaya




Rumah ini dinamakan Kebaya alasannya bentuk atapnya mirip pelana. Dari samping, atapnya terlihat mirip kebaya. Ciri khas lain dari rumah Kebaya yakni halaman dan teras yang luas. Teras dipakai untuk menerima tamu dan berkumpul dengan seluruh anggota keluarga. Di bab depan rumah lazimnya terdapat sumur, Sedangkan di bagian samping rumah umumnya digunakan untuk makam keluarga.





Rumah Kebaya mempunyai dinding yang yang dibuat dari panel-panel yang dapat dibuka dan digeser jikalau diharapkan. Tujuan dibentuk dinding panel tersebut supaya rumah terasa lebih luas dan rapi.





Secara umum, rumah Kebaya terdiri dari 2 bagian. Bagian depan mampu dilihat oleh siapa pun, sementara bab belakang rumah bersifat langsung. Kita bisa melihat ke dalam cuma jika diizinkan masuk oleh pemilik rumah.





Suku Betawi sesungguhnya juga mempunyai rumah adat yang lain, ialah rumah Joglo dan rumah Gudang. Namun rumah Kebaya ialah rumah adat resmi Betawi sekaligus menjadi rumah budbahasa yang paling terkenal dari Suku Betawi.





4. Rumah Badui





Bergeser ke Banten dan Jawa Barat, terdapat rumah adab yang dinamakan rumah Badui. Rumah ini banyak terdapat di wilayah Kabupaten Lebak, Banten. Ditinggali oleh Urang Kanekes atau Orang Baduy yang ketika ini populasi mereka sekitar 26.000 orang.





Suku Baduy ialah salah satu suku di tanah air yang masih mengisolasi diri dari dunia luar, serta memegang teguh tradisi dan aturan akhlak.





rumah badui




Pada lazimnya , rumah Badui terbuat dari bahan-materi alami yang dapat didapatkan di alam dengan material utama bambu. Bahan suplemen rumah tradisional ini ialah watu, kayu, dan ijuk.





Pondasi rumah Badui yang dibuat dari batu datar yang dipendam di dalam tanah. Batu ini biasanya diambil dari sungai yang mengalir di sepanjang pedesaan. Batu dipakai selaku pondasi rumah Badui karena besar lengan berkuasa dan tidak mudah lapuk.





Jika pondasi terbuat dari tiang kayu dan pribadi bersinggungan dengan tanah, maka kayu akan cepat lapuk. Karena itulah digunakan kerikil selaku pondasi. Baru lalu digunakan tiang kayu yang berpengaruh, mirip dari kayu jati, mahoni, atau akasia.





Untuk dindingnya, umumnya yang dibuat dari anyaman bambu yang disebut sebagai Bilik. Anyaman bambu dipakai dengan tujuan agar hawa di dalam rumah sejuk, alasannya udara segar dari luar mampu masuk melalui sela-sela anyaman. Oleh sebab itulah rumah Badui tidak mempunyai jendela.





Biasanya rumah Badui berukuran tidak terlalu luas. Di bab depan ada teras yang tidak luas. Saat memasukinya hanya ada satu ruangan yang difungsikan untuk berkumpul bersama keluarga, tidur, makan, dan lain-lain.





Di bab samping kiri terdapat sedikit ruang untuk kawasan tungku, sehingga ruangan kecil ini berfungsi sebagai dapur. Tidak ada toilet di dalam rumah Badui, sebab segala kegiatan mandi dan lain sebagainya dilaksanakan di sungai.


Comments

Popular posts from this blog

Pohon Palem – Taksonomi, Morfologi, 16 Jenis Unik & Cara Merawat

Discover the Thrills of Flight at Aviator 10 in Alamogordo - Your Ultimate Adventure Destination!

Discover the Ultimate Flight Experience with Hsi Aviation - Professional, Safe, and Affordable